Monday, April 25, 2016

Perkembangan Penggunaan Sistem Operasi Android

BAB I PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah

Teknologi akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Android lahir sebagai salah satu produk dari kemajuan teknologi. Walau bisa dikatakan umur sistem operasi (OS) Android baru berusia 13 tahun, namun dibandingkan dengan iOS (sistem operasi dari Apple), OS Android sudah bisa mengimbangi popularitas iOS. Menurut NetMarketShare (Januari 2016), pangsa pasar global Android bulan Desember 2015 mencapai 57,29%. Angka itu naik dari bulan November yang memperoleh 52,61%. iOS juga mengalami peningkatan dengan perolehan persentase 35,43%. Angka itu naik dari bulan November yang memperoleh persentase 34,88% dari pangsa pasar dunia. Sedangkan Windows Phone mengalami penurunan pada akhir tahun ini. Pangsa pasar handset yang mengadopsi sistem operasi mobile besutan Microsoft tersebut turun dari 3,14% di bulan November, menjadi 2,58% di akhir tahun ini. Sementara untuk Java ME pada bulan Desember 2015 memperoleh persentase 1,85%, angka itu naik dari bulan November yang memperoleh persentase 1,76%. Symbian mempunyai nasib yang sama dengan Windows Phone yaitu mengalami penurunan dari bulan November yang mendapat persentase 1,89% menjadi 1,70% pada Desember 2015.
Dari data menurut NetMarketShare terlihat sebagian besar orang di dunia menggunakan OS Android, namun banyak pula dari pengguna android tersebut yang tidak dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam android, seperti melakukan “root”, meng-custom ROM (Random Access Memory), dan lainnya dengan alasan  takut rusak atau garansi menjadi hilang. Padahal bila dilakukan dengan benar semua akan baik-baik saja. Berkat fiturnya yang selalu update, tidak heran keberadaan android mencuri perhatian para penggunanya. Dengan segala kemudahan akses yang diberikan sistem operasi android maka tidak mengherankan apabila android kini menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia.

B.       Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah:
1.      Apa definisi Android?
2.      Bagaimana perkembangan versi OS Android?
3.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari OS Android?
4.      Bagaimana akses “ROOT” pada Android?

C.      Tujuan

Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah:
1.      Mendeskripsikan definisi Android.
2.      Mendeskripsikan perkembangan versi OS Android.
3.      Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan OS Android.
4.      Mendeskripsikan lebih lanjut mengenai akses “ROOT” pada Android.


BAB II PEMBAHASAN


A.      Definisi Android

Android diawali pada bulan Juli 2005 ketika Google membeli sebuah perusahaan kecil bernama Android Inc. yang berkedudukan di Palo Alto, California, Amerika Serikat (Winarno, 2010:7). Andy Rubin adalah co-founder dari Android Inc. yang sekarang menjabat sebagai Director of Mobile Platforms di Google (Pradana, 2013:2).
Menurut Winarno (2010:1) Android adalah sebuah sistem operasi (OS) yang bersifat open source (terbuka) yang dikembangkan oleh Google Inc. bersama perusahaan-perusahaan lain yang bergabung ke dalam Open Handset Alliance (termasuk Intel, Nvidia, dan Texas Instruments) sejak tahun 2007.
Menurut Triadi (2013:2) Android adalah OS dengan bentuk open source, OS ini dapat terus dikembangkan dan memiliki evolusi yang sangat cepat sesuai dengan pertambahan jumlah aplikasi. Android bisa dikatakan jawaban dari keberagaman masyarakat saat ini, mengingat mereka mempunyai berbagai kebutuhan dan pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu bersamaan.
Menurut Pradana (2013:2) Android itu bukanlah sejenis merk handphone atau smartphone tertentu. Android itu ibarat sistem operasi di komputer atau laptop, hanya saja pada awalnya android ditujukan untuk perangkat mobile. android adalah sebuah platform untuk perangkat bergerak yang menggunakan kernel Linux.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa android merupakan sistem operasi terbuka (open source) untuk perangkat bergerak yang menggunakan kernel Linux. Android dikembangkan oleh Google Inc. bersama berbagai perusahaan besar yang bergabung ke dalam Open Handset Alliance (OHA).

B.       Perkembangan Versi OS Android

Berdasarkan OHA, Google Inc. telah mengeluarkan 12 versi OS Android yang nantinya akan terus berkembang. Dari 12 versi sistem operasi itu adalah:

1.      Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan  pembaruan  estetis  pada  aplikasi,  jam  alarm, voice  search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan gmail, dan pemberitahuan email.

2.      Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke YouTube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3.      Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September 2009 dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan  baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk menyeleksi foto. Versi ini telah mampu diintegrasikan dengan CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, kemampuan dial kontak secara cepat dan text-to-speech engine.

4.      Android versi 2.1 (Eclair)

Pada Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel android dengan versi 2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan Bluetooth 2.1.

5.      Android versi 2.2 (Froyo)

Pada Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 java script engine yang dipakai Google Chrome yang dapat mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6.      Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan dari android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (user interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7.      Android versi 3.0 (Honeycomb)

Pada Mei 2011, Android versi 3.0 (Honeycomb) diluncurkan. Melihat perkembangannya, android versi ini lebih ditujukan untuk mengoptimalkan sistem operasi tablet, atau lebih tepatnya untuk tablet PC. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.

8.      Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk telepon ataupun tablet. Android Ice Cream Sandwich diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

9.      Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean juga diluncurkan pada acara Google I/O 9 Juli 2012. Android versi ini membawa keunggulan dan fitur baru dibanding versi lawas, diantaranya peningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Versi ini juga dilengkapi Google Now yang dapat memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.

10.  Android versi 4.4 (Kitkat)

Android Kitkat diluncurkan pada Oktober 2013. Berbagai fitur yang di sediakan oleh OS Android KitKat ini salah satunya adalah perbaikan sistem penyimpanan sementara pada pengunaan memori, yang mana kinerja prosesor telah diminimalisir terhadap penyimpanan registry data sementara pada RAM dan secara langsung akan ditampung oleh kapasitas memori internal yang tersedia, sehingga loading prosesor akan terasa lebih ringan.

11.  Android versi 5.0 (Lollipop)

Android Lollipop diluncurkan pada Oktober 2014. Android Lollipop merupakan sebuah OS yang memiliki banyak perubahan besar yang terjadi dari sejarah sistem operasi android yang ada saat ini. Salah satu perubahan yang paling menonjol dalam rilis Lollipop adalah user interface yang didesain ulang dan dibangun dengan bahasa desain cross-platform baru yang disebut sebagai "material design".

12.  Android versi 6.0 (Marshmallow)

Android Marshmallow merupakan versi terbaru dari sistem operasi android yang diluncurkan pada Agustus 2015. Android versi ini memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada pengguna karena ada peningkatan dalam hal kinerja, daya tahan baterai, dan penggunaan RAM.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Google Inc. telah mengeluarkan 12 versi OS Android dan mempunyai nama-nama yang unik yaitu dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad yaitu, Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, dan Marshmallow. Versi Android tersebut akan terus berkembang demi memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada pengguna android.

C.      Kelebihan dan Kekurangan OS Android

Ada banyak kelebihan yang ditawarkan oleh OS Android, terutama bagi pengguna smartphone untuk kegiatan sehari-hari. Menurut Winarno (2010:3) kelebihan-kelebihan itu antara lain:
1.      Multitasking, android dapat menjalankan beberapa aplikasi sekaligus yang tidak terbatas, baik dari aplikasi-aplikasi yang berasal dari bawaan sistem atau tambahan dari Play Store (Android Market).
2.      Home screen informatif, android menyediakan tempat bagi widget-widget notifikasi lain agar bisa tampil di home screen. Cara ini memudahkan akses info lebih cepat daripada home screen di BlackBerry ataupun iPhone.
3.      Aplikasi yang lebih beragam, saat pertama kali menggunakan android, pengguna langsung disediakan puluhan ribu aplikasi yang siap digunakan di Android Market, baik yang bersifat gratis maupun berbayar.
4.      Android mengizinkan untuk melakukan jailbreaking yang bertujuan untuk memodifikasi sistem. Selain itu juga dapat melakukan modifikasi pada ROM sistem jika tidak puas dengan tampilan standar android.
5.      Framework aplikasi yang memampukan penggunaan ulang dan penggantian komponen dalam aplikasi android.
OS Android juga mempunyai kekurangan, menurut Nugrahanto (2013) kekurangan dari OS Android yaitu :
1.      Terhubung dengan internet, android bisa dikatakan sangat memerlukan koneksi internet yang aktif. Setidaknya harus ada koneksi internet GPRS, agar perangkat siap untuk online sesuai dengan kebutuhan.
2.      Perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan versi resmi dari Android.
3.      Android Market kurang kontrol dari pengelola, kadang masih terdapat malware.
4.      Boros baterai, android lebih boros dibandingkan dengan OS yang lain. Hal ini disebabkan karena memang OS ini banyak “process” di background yang mengakibatkan baterai cepat habis.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa android memiliki banyak kelebihan yaitu multitasking, home screen informatif, tersedianya aplikasi di Android Market, dapat memodifikasi sistem, serta dapat mengganti komponen dalam aplikasi android. Sedangkan kelemahan dari OS Android yaitu harus adanya koneksi internet, perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan versi resmi dari Android, masih terdapat malware, dan boros baterai.

D.      Akses Root pada Android

Fitur Android dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan  Root Android. Menurut Winarno (2010:126) root merupakan sebuah akses Super User yang memiliki hak akses penuh sampai ke seluruh sistem yang dimiliki oleh operating system.  Jika dalam OS Windows kita mengenal istilah User Administrator ataupun mengetikkan perintah sudo di terminal Linux.
Menurut Pradana (2013:101) Root adalah mengganti sistem operasi bawaan dari perangkat dengan custom ROM (sistem operasi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki kelebihan daripada ROM bawaan dari perangkat Android).
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Root yaitu sebuah akses Super User yang memiliki hak akses penuh dalam sebuah OS sehingga kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan setelah mendapat hak akses.
Biasanya pada kondisi awal pembelian perangkat android, pembuat perangkat melakukan “penguncian” pengaturan pada perangkat. Salah satu “penguncian” tersebut biasanya diterapkan pada bootloader android. Bootloader adalah sederet kode program yang dieksekusi atau dijalankan sebelum sistem operasi berjalan. Bootloader biasanya menyediakan beberapa cara untuk menjalankan kernel sistem operasi dan memiliki beberapa perintah khusus untuk melakukan debug atau modifikasi terhadap kernel sistem operasi. Jika rooting tetap dijalankan sebelum melakukan unlock pada bootloader, sangat mungkin perangkat android akan menjadi brick. Jika proses unlock dari bootloader sudah dilalui dengan baik, barulah rooting dapat dilakukan (Pradana, 2013:102).
Hal utama yang biasanya ingin dilakukan setelah mendapatkan akses root adalah mengganti sistem operasi bawaan dari perangkat dengan custom ROM (sistem operasi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki kelebihan daripada ROM bawaan dari perangkat android). Hal ini juga belum berarti bahwa ROM bawaan dari produsen perangkat android itu kurang baik jika digunakan, namun terkadang custom ROM menawarkan fitur yang lebih daripada ROM bawaan. Fitur seperti Wireless Tethering, Wired Tethering, uninstall crapware, overclock prosessor, dan install custom flash ROM dapat digunakan pada android yang sudah diroot.


BAB III PENUTUP


Berdasarkan pembahasan mengenai perkembangan OS Android diatas, sehingga dapat disimpulkan:
1.      Android merupakan sistem operasi terbuka (open source) untuk perangkat bergerak yang menggunakan kernel Linux. Android dikembangkan oleh Google Inc. bersama berbagai perusahaan besar yang bergabung ke dalam Open Handset Alliance (OHA).
2.      Google Inc. telah mengeluarkan 12 versi OS Android dan mempunyai nama-nama yang unik yaitu dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad yaitu, Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, dan Marshmallow. Versi Android tersebut akan terus berkembang demi memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada pengguna android.
3.      Android memiliki banyak kelebihan yaitu multitasking, home screen informatif, tersedianya aplikasi di Android Market, dapat memodifikasi sistem, serta dapat mengganti komponen dalam aplikasi android. Sedangkan kelemahan dari OS Android yaitu harus adanya koneksi internet, perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan versi resmi dari Android, masih terdapat malware, dan boros baterai.
4.      Fitur android dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan Root, yaitu sebuah akses Super User yang memiliki hak akses penuh dalam sebuah OS sehingga kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan setelah mendapat hak akses.



DAFTAR PUSTAKA


NetMarketShare. 2015. https://www.netmarketshare.com/. Diakses tanggal 10 Desember 2015, pukul 20:14 WIB.
Nugrahanto. 2013. “Makalah Sistem Operasi Android”. https://www.academia.edu/4962849/Makalah_SO_Android. Diakses tanggal 14 Desember 2015, pukul 20:37 WIB.
OHA. 2015. http://www.openhandsetalliance.com/. Diakses tanggal 10 Desember 2015, pukul 21:39 WIB.
Pradana, Pandu. 2013. Mengenal Android Lebih Dekat. Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Triadi, Dendy. 2013. Bedah Tuntas Fitur Android. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.
Winarno, Nurhadi, Nugroho. 2010. Let’s Android the World Panduan Praktis Menguasai Sistem Android. Yogyakarta: Penerbit Paska Media Yogyakarta.