A.
NIC (Network Interface Card)
1.
Pengertian NIC
NIC (Network Interface Card)
merupakan sebuah perangkat keras jaringan, yang secara fisik berbentuk seperti
sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap komputer dapat terhubung dengan
suatu jaringan dengan menggunakan kabel jaringan. NIC dipasangkan pada sebuah
slot yang tedapat di dalam motherboard komputer. NIC menggunakan port yang
dikenal sebagai port RJ – 45, yang mana berfungsi sebagai port dalam menghubungkan
kabel ataupun antena wireless di dalam sebuah komputer, agar komputer tersebut
bisa terhubung ke dalam jaringan.
2.
Jenis-jenis NIC
Berdasarkan
sifatnya, NIC terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.
NIC Fisik
NIC fisik umumnya
berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard
komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA,
atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam
motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu
dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card.
b.
NIC Logis
NIC logis merupakan
jenis NIC yang tidak ada secara fisik, dan menggunakan sepenuhnya perangkat
lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi, dan bekerja seolah-olah
dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback
adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau
dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default dengan nama
interface), dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat
jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan
menggunakan teknik emulasi.
3.
Tugas Utama NIC
NIC memiliki satu tugas utama yang paling penting. Tugas utama dari
sebuah NIC tersebut adalah untuk mengubah aliran data berbentuk paralel di
dalam bus komputer menjadi aliran data yang berbentuk serial, sehingga nantinya
aliran data yang berbentuk serial tersebut bisa saling di transmisikan di dalam
media jaringan komputer.
4.
Fungsi NIC
Selain memiliki tugas utama sebagai converter atau pengubah aliran data
yang berbentuk parallel menjadi aliran data yang berbentuk serial, NIC juga
memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:
a)
Sebagai media pengirim data dari
satu komputer ke komputer lainnya.
b)
Sebagai pengontrol data flow antar
komputer yang menggunakan sistem kabel jaringan.
c)
Menerima data dari komputer lain.
d)
Menterjemahkan data menjadi bentuk
bit.
e)
Membangun sebuah jaringan komputer
dan menghubungkan komputer satu dengan komputer lain.
f)
Menghubungkan jaringan local
dengan jaringan internet.
g)
Mengintegrasikan komputer dengan
beberapa peralatan elektronik.
5.
Protokol NIC
Protokol Jaringan adalah satu set aturan yang mengatur online
komunikasi di antara beberapa buah komputer yang ada dalam suatu jaringan.
Dalam sebuah jaringan komputer, ada berbagai jenis protokol yang akan
digunakan. Dari sekian banyak jenis protokol yang umumnya digunakan dalam
sebuah jaringan adalah sebagai berikut:
a.
Ethernet
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan
perusahaan Xerox. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision
Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di
Hawaii University menggunakan kabel coaxial. Standarisasi sistem
ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data pada
ethernet adalah 10 Mbps sampai 100 Mbps.
Ethernet merupakan suatu sistem di mana setiap
komputer menunggu instruksi melalui kabel sebelum mengirim pesan melalui
jaringan. Jika jaringan ditemukan tidak sibuk, barulah komputer tersebut
menyampaikan informasi atau pesan. Jika satu node lain sebelumnya telah
menyiarkan pesan melalui kabel, komputer tersebut akan menunggu dan akan
mencoba kembali ketika rute mengizinkan.
b.
Local Talk
Local Talk
adalah protokol
jaringan yang dikembangkan oleh Apple Computer Inc. untuk komputer
Macintosh. Cara yang digunakan oleh Local Talk disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access dengan
Collision Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD kecuali komputer memberi
sinyal sebelum data akan dikirim. Adapter untuk Local Talk dan kabel pasangan
berpintal yang khusus bisa digunakan untuk menghubungkan satu seri komputer
menggunakan port berseri. Sistem operasi Macintosh memungkinkan sistem operasi
sesama client (peer-to-peer) tanpa
perlu perangkat lunak tambahan. Dengan penambahan versi file server dari
perangkat lunak AppleShare, sistem klien-server (client-server) boleh dilaksanakan. Protokol Local
Talk mengizinkan topologi linear bus atau topologi tree dengan menggunakan
kabel pasangan berpintal. Satu kekurangan kecil untuk Local Talk adalah dari
segi kecepatan. Kecepatan untuk pengiriman informasi untuk Local Talk hanya 230
Kbps.
c.
Token Ring
Protokol Jaringan
Token Ring dikembangkan oleh perusahaan IBM pada pertengahan tahun
1980-an. Cara masuknya (access method)
menggunakan cara pengiriman informasi di dalam suatu lingkaran.
Di dalam Token
Ring, beberapa komputer dihubungkan untuk memungkinkan sinyal tinggal di
sepanjang online jaringan komputer tersebut. Satu token elektronik bergerak
mengelilingi lingkaran dari satu komputer ke satu komputer dan jika komputer
tersebut tidak memiliki informasi untuk dikirim, ia akan bergerak melewati
komputer tersebut ke stasiun kerja berikutnya. Jika komputer tersebut akan
mengirimkan informasi, ia akan mengisi data atau informasi kepada token yang datang
kepadanya. Token tersebut kemudian bergerak melanjutkan perjalanannya hingga ia
sampai ke komputer di mana data atau informasi tersebut akan dikirim. Pada
titik ini, data atau informasi tersebut akan diperoleh oleh komputer yang
menerima.
Protokol Jaringan
Token Ring menghendaki topologi Star-Ring (star-wired ring) dengan
petunjuk kabel pasangan berpintal (twisted pair) atau kabel fiber optik. Beroperasi
pada kecepatan 4 Mbps atau 16 Mpbs.
d.
FDDI
FDDI (Fiber Distributed Data Interface) merupakan satu protokol
jaringan terutama untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan area lokal, untuk
meliputi wilayah yang jauh jaraknya.
Cara masuk (access method) yang digunakan
oleh FDDI juga melibatkan pengiriman
token. FDDI menggunakan topologi fisik Ring kembar. Pengiriman
biasanya terjadi pada salah satu dari token atau Ring, namun begitu jika
terjadi kegagalan di dalam jaringan, sistem tersebut akan menggerakkan
informasi secara otomatis menggunakan perjalanan jaringan yang kedua
menciptakan satu jaringan baru yang lengkap.
Kelebihan yang
signifikan untuk penggunaan FDDI adalah kecepatan di dalam pengiriman
informasi. Beroperasi pada kecepatan 100 Mbps menggunakan kabel fiber optik.
6.
Komunikasi NIC
Metode komunikasi antara NIC dan komputer bisa melalui beberapa metode,
di antaranya: Direct Memory Access (DMA),
memori yang digunakan bersama-sama (Shared
Memory), atau Bus Mastering.
a)
DMA Transfer
·
DMA controller mentransfer data
secara langsung dari NIC ke lokasi memory yang disediakan pada komputer.
·
Terdiri atas 2 line sinyal, yaitu
line untuk menerima dan line untuk acknowledgement.
·
Kekurangan dari metode ini adalah
operasi CPU berhenti dan menunggu sampai transfer selesai.
·
Kebanyakan NIC tidak menggunakan
DMA karena interupsinya ke CPU.
b)
Shared System Memory
·
Shared memory bisa dialokasikan
pada card atau pada system.
·
Pada card, ia dipetakan ke RAM
melalui base memory address dan processor merawatnya seperti lokasi memory yang
lain.
·
Pada system, processor khusus pada
NIC digunakan untuk memindahkan data ke dan dari suatu lokasi memory.
c)
Bus Mastering
·
NIC akan membypass CPU, mengambil
control ke bus sistem dan meload data secara langsung ke sistem memory tanpa
interrup ke CPU.
·
Metoda ini biasanya terdapat pada
PCI bus.
7. Cara Kerja NIC
Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada NIC dan disimpan
terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa
frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalu media
jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap
data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau
informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah
menjadi pulsa-pulsa elektronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga),
pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (untuk kabel fiber-optic), atau
gelombang mikro (jika menggunakan radio/wireless).
NIC yang berada
dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk
terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk
menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data
paralel dalam bus komputer penerima.
8. Kelebihan dan Kekurangan NIC
Kelebihan NIC:
a.
Mobilitas dan produktivitas tinggi
b.
Kemudahan kecepatan instalasi
c.
Fleksibel
Kelemahan :
a.
Biaya peralatan mahal
b.
Kapasitas jaringan menghadapi
keterbatasan spectrum
B.
IIC (Inter-Integrated Circuit)
1.
Pengertian IIC
IIC (Inter Integrated Circuit) adalah protokol komunikasi serial yang biasa digunakan untuk komunikasi antara IC. IIC dikembangkan
oleh Philips Semiconductor sejak tahun 1992, dengan konsep dasar komunikasi 2
arah antar IC dan/atau antar sistem secara serial menggunakan dua kabel.
2. Fitur IIC
Fitur utama IIC
bus adalah sebagai berikut :
•
Sistem
IIC
terdiri dari saluran serial data
line (SDA) dan serial clock
line (SCL).
•
Setiap IC
yang terhubung dalam
IIC memiliki alamat yang
unik yang dapat diakses secara software
dengan master/slave protocol yang sederhana, dan mampu mengakomodasikan multi master.
•
IIC merupakan serial bus dengan
orientasi data 8 bit, komunikasi 2 arah, dengan kecepatan transfer data sampai
100 Kbit/s pada mode standart dan 3,4 Mbit/s pada mode kecepatan tinggi.
•
Jumlah IC yang dapat dihubungkan
pada IIC bus hanya dibatasi oleh beban kapasitansi pada bus yaitu maksimum
400pF.
3. Terminologi
a)
Master yaitu device yang memiliki
inisiatif (memulai dan mengakhiri) transfer data dan yang membangkitkan sinyal
clock.
b)
Slave yaitu device yang dialamati
(diakses berdasarkan alamatnya) oleh Master.
c)
Multi-master yaitu sistem yang
memungkinkan lebih dari satu Master melakukan initiatif transfer data dalam
waktu yang bersamaan tanpa terjadi korupsi data.
d)
Arbitration yaitu prosedur yang
memastikan bahwa jika ada lebih dari satu Master melakukan inisiatif transfer
data secara bersamaan, hanya akan ada satu Master yang diperbole hkan dengan
tanpa merusak data yang sedang ditransfer.
e)
Synchronization yaitu prosedur
untuk menyelaraskan sinyal clock dari dua atau lebih device.
4.
Kondisi Bus
Berikut ini adalah
defenisi kondisi bus pada sistem komunikasi serial I2C/ TWI:
a.
Bus tidak sibuk (bus not busy):
menyatakan pada saat ini bus tidak sibuk yaitu pada saat jalur clock (SCL) dan
jalur data (SDA) dua-duanya dalam keadaan HIGH.
b.
Mulai transfer data (start data
transfer): ditandai dengan perubahan kondisi SDA dari HIGH ke LOW ketika SCL
dalam kondisi HIGH.
c.
Stop transfer data (stop data
transfer): ditandai dengan perubahan kondisi SDA dari LOW ke HIGH ketika SCL
dalam kondisi HIGH.
d.
Data valid: data yang dikirim bit
demi bit dianggap valid jika setelah START, kondisi SDA tidak berubah selama
SCL HIGH, baik SDA HIGH maupun SDA LOW tergantung dari bit yang ingin
ditransfer. Setiap siklus HIGH SCL baru menandakan pengiriman bit baru. Duty
cycle untuk SCL tidak mesti 50%, tetapi frekuensi kemunculannya hanya ada dua
macam, yaitu mode standar 100 kHz dan fast
mode atau mode cepat
400 kHz. Setelah SCL mengirimkan sinyal HIGH yang kedelapan, arah
transfer SDA berubah, sinyal kesembilan pada SDA ini dianggap sebagai
acknowledge dari receiver ke transmitter. DS1307 hanya bisa melakukan transfer
pada mode standar 100 kHz.
e.
Pemberitahuan (Acknowledge): setiap
receiver wajib mengirimkan
sinyal acknowledge atau sinyal balasan setiap selesai pengiriman 1-byte
(8-bit data). Master harus memberikan eksta clock atau clock tambahan pada SCL,
yaitu clock kesembilan untuk memberikan kesempatan receiver mengirimkan sinyal
acknowledge ke transmitter
berupa keadaan LOW
pada SDA selama
SCL HIGH. Meskipun master berperan sebagai receiver, ia tetap sebagai
penentu sinyal STOP. Pada bit akhir penerimaan byte terakhir, master tidak
mengirimkan sinyal acknowledge, SDA dibiarkan HIGH oleh receiver dalam hal ini
master, kemudian master mengubah SDA dari LOW menjadi HIGH yang berarti sinyal
STOP.
5.
Mode Pengoperasian Transfer
Data
Mode pengoperasian transfer data berdasarkan kondisi bit R/W, ada dua jenis transfer data yaitu: transfer data dari
transmitter master ke receiver slave dan transfer data dari
transmitter slave ke receiver master.
a.
Transfer Data dari Transmitter
Master ke Receiver Slave
Byte pertama yang
dikirimkan oleh master adalah alamat slave, setelah itu master mengirimkan
sejumlah byte data. Slave atau receiver mengirimkan sinyal acknowledge setiap kali menerima 1-byte data. Pada tiap byte, bit
pertama yang dikirim adalah MSB dan bit yang terakhir adalah LSB. MSB (Most Significant Bit) adalah bagian dari
barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling berarti/paling besar dan
letaknya berada di bagian bit yang paling kiri. LSB (Least Significant Bit) adalah bagian dari barisan data biner yang
mempunyai nilai yang paling tidak berarti/paling kecil dan letaknya berada di
barisan bit yang paling kanan.
IC RTC DS1307 beroperasi dalam mode Slave Receiver Mode (Write Mode)
Mode penerima
slave (Write Mode) dalam pengiriman
sinyal memiliki urutan:
1)
Setelah sinyal START, master
mengirim byte pertama yang terdiri dari 7-bit address IC DS1307, yaitu
1101000 dan 1-bit R/W,
yaitu LOW, karena
ini adalah operasi WRITE.
2)
Hardware pada DS1307 akan membaca
address yang dikirimkan oleh master tersebut, kemudian slave dalam hal ini IC
DS1307 akan memberikan bit-acknowledge pada SDA.
3)
Setelah itu master akan
mengirimkan address tempat data pertama akan diakses. Address ini berbeda
dengan 7-bit address tadi, ini adalah address “isi” IC DS1307, bukan address
dari IC DS1307. Address ini akan disimpan dalam register
pointer oleh DS1307
yang juga mengirim
sinyal acknowledge ke master.
4)
Setelah itu master dapat mengirimkan
sejumlah byte ke slave, dimana setiap byte dibalas dengan acknowledge oleh slave.
Setiap menerima byte baru isi register
pointer ditambah satu sehingga register ini menunjuk ke alamat berikutnya dari
lokasi data pada DS1307. Setelah menerima acknowledge terakhir, master akan
mengirim sinyal STOP untuk mengakhiri transfer data.
Gambar 2.4. Data write – slave receiver
mode (Data sheet RTC DS1307).
b.
Transfer Data dari Transmitter Slave ke Receiver Master
Meskipun master
berperan sebagai receiver, byte pertama dikirimkan oleh master berupa alamat
slave. Setelah itu slave meengirimkan bit acknowledge, dilanjutkan dengan
pengiriman sejumlah byte dari slave ke master. Master mengirimkan bit acknowledge untuk setiap byte yang
diterimanya kecuali byte terakhir. Pada akhir byte, master mengirimkan sinyal ‘not avknowledge’, setelah itu master
mengirimkan sinyal STOP.
IC RTC DS1307 beroperasi dalam mode Slave Transmitter Mode (Read Mode)
Sama seperti mode
write, setelah master memberikan sinyal START, ia mengirimkan byte pertama yang
terdiri dari 7-bit dalam IC DS1307, yaitu 1101000, diikuti 1-bit R/W, yaitu
HIGH. Setelah menerima byte pertama, slave dalam hal ini DS1307 akan
mengirimkan bit acknowledge
pada SDA. Setelah
itu slave mulai
mengirimkan sejumlah byte ke master. Setiap byte pengiriman dibalas
dengan 1-bit acknowledge oleh master. Byte
pertama yang dikirikan
oleh slave atau
DS1307 adalah data
yang alamatnya ditunjuk oleh register pointer pada DS1307. Setiap kali
pengiriman byte ke master, secara otomatis isi register pointer ditambah satu.
DS1307 akan terus menerus mengirimkan byte ke master sampai master mengirimkan
bit ‘not acknowledge’ diikuti dengan sinyal STOP. (Data sheet RTC DS1307).
Gambar 2.5. Data read – slave transmitter mode
(Data sheet RTC DS1307).
6. Kelebihan dan Kekurangan IIC
Kelebihan IIC
·
Dapat berkomunikasi dengan banyak
device hanya menggunakan dua jalur (SDA dan SCL) secara bersamaan.
·
Tidak diperlukan setting baudrate
·
Komunikasi bisa dilakukan dengan
lebih dari 2 perangkat elektronika dalam 2 bus dan untuk membedakan setiap
slave digunakan pengalamatan yang berbeda-beda.
·
Terdapat hubungan master dan slave
dalam setiap komunikasi. Proses pertukaran data sepenuhnya diatur oleh master.
·
Pengkabelan lebih sederhana
·
Pemakaian hanya dua
kabel bidirectional. Karena efisiensi pemakaian hanya dua kabel ini, maka
sistem bus IIC akan mengurangi spasi PCB dan pemakaian jumlah kaki IC sehingga
menurunkan biaya produksi.
·
Meminimalkan jalur hubungan antar
IC
Kekurangan IIC
·
Kecepatan transmisi data pada
protocol IIC lebih lambat dari protocol SPI
C.
USB (Universal
Serial Bus)
1.
Pengertian USB
USB (Universal Serial Bus) merupakan suatu teknologi yang
memungkinkan kita untuk menghubungkan alat eksternal (peripheral) seperti
scanner, printer, mouse, papan ketik (keyboard), alat penyimpan data (zip
drive), flash disk, kamera digital atau perangkat lainnya ke komputer. USB
sangat mendukung transfer data sebesar 12 Mbps ( juta bit per detik).
2. Generasi USB
USB ditemukan oleh
Ajay V. Bhatt, seorang arsitek komputer India-Amerika. Ia lahir di India dan
sekarang bertempat tinggal di Oregon, USA.
Adapun perkembangan
USB, yaitu:
a.
USB 1.0
USB 1.0 (1995) yang
ditawarkan kepada pengguna adalah pada kadar kecepatan hanya 1.5 Mbit sesaat
(kecepatan-rendah) dan 12 Mbit sesaat untuk kecepatan tinggi. Pada generasi ini
di kenal beberapa versi, yaitu USB 1.0 FDR dilancarkan November 1995, pada
tahun yang sama Apple menggunakan piawaian IEEE 1394 yang dikenali sebagai
FireWire, dan USB 1.0 dilancarkan Januari 1996, serta USB 1.1 dilancarkan pada
September 1998.
b.
USB 2.0
USB 2.0 (April
2000) yang memperkenalkan kecepatan 480 Mbit/s (kecepatan tinggi) untuk
pemindahan data. USB 2.0 merupakan teknologi yang banyak digunakan masa kini.
Teknologi USB yang paling digemari adalah teknologi USB flash drive. Sebuah
teknologi memory yang benar-benar ada karena kebutuhan pasar. Dengan
kapasitasnya yang besar, ukuran yang kecil, serta kecepatan yang baik, USB
Flash drive banyak diminati oleh masyarakat. USB Flash drive berfungsi sebagai
media penyimpanan yang portable.
c.
USB 3.0
Berbeda dengan USB
2.0, teknologi USB 3.0 diperkenalkan sejak tahun 2007. Keunggulan yang diusung
oleh USB 3.0 bila dibandingkan USB 2.0 adalah kecepatan transfer datanya (transfer
rate) yang mampu mencapai 5 Gbit/detik. Perbedaan lain adalah permasalahan
panjang kabel data. Jika pada USB 2.0, disarankan manambah panjang kabel dengan
maksimal 3m untuk menjaga kecepatan transfer data tetap akurat. Di USB 3.0,
panjang kabel bukan lagi faktor yang mempengaruhi kecepatan transfer data.
Selain itu, USB 2.0 memerlukan suplai maksimal daya sebesar 900 mA.
Kelebihan lain USB
3.0 dibandingan dengan USB 2.0 adalah sifatnya yang full duplex, artinya
bahwa USB host dapat melakukan send and
receive data secara terus menerus. Sedangkan untuk pin steker, USB 3.0 memiliki
pin berjumlah 5 buah. Salah satu kekurangan USB 3.0 adalah belum ada dukungan
dari sistem operasi.
3.
Tipe Port USB
a.
USB Type-A
USB Tipe-A juga
dikenal dengan USB standard A. USB ini telah didesain dengan bentuk standard
persegi panjang dan datar. Pada USB tipe A ini memiliki dua bagian penting
yaitu konektor dan port. Port USB tipe A ini banyak dijumpai pada
perangkat elektronik seperti yang terdapat pada komputer desktop, laptop,
konsol game, media player dan sebagainya.
b.
USB Type-B
Konektor tipe-B adalah ujung kabel USB standard
yang dihubungkan ke perangkat periferal (seperti printer, telepon, atau hard
drive eksternal).
Berikut beberapa
desain dari USB tipe B:
1)
Standard asli (Standard-B). Pada
desain pertamanya dibuat untuk USB 1.1 dan juga digunakan dalam USB 2.0.
Sebagain besar dari desain ini digunakan untuk menghubungkan perangkat
periferal yang besar, seperti printer atau scanner ke komputer.
2)
Mini-USB (Mini-B USB). Secara
signifikan memiliki bentuk desain lebih kecil, portMini-USB
Type-B ditemukan dalam perangkat portabel yang lebih tua, seperti kamera
digital, smartphone, dan drive portable yang lebih tua.
3)
Micro-USB (atau Micro-B USB).
Sedikit lebih kecil dari Mini-USB, port Micro-USB Type-B merupakan desain port
USB yang paling populer untuk smartphone terbaru dan tablet.
4)
Micro-USB 3.0 (atau Micro-B USB
3.0). Desain terluas dan sebagian besar digunakan untuk USB 3.0 drive portable.
5)
Standar-B USB 3.0. Desain ini
sangat mirip dengan standar-B, bagaimanapun perangkat ini dirancang untuk menangani kecepatan
pada USB 3.0.
c.
USB Type-C
Secara fisik,
port dan konektor pada tipe-C memiliki ukuran yang sama seperti yang pada
USB Micro-B. Pada tipe-C, kabel USB memiliki kedua ujung yang sama sehingga
tidak perlu khawatir akan terbalik.
USB tipe C
mendukung USB 3.1 dengan kecepatan tertinggi hingga 10Gbps dan memiliki daya
output lebih tinggi hingga 20V (100W) dan 5A. Apple terbaru 12-inch Macbook
adalah notebook pertama yang menggabungkan port USB Type-C sebagai kekuatannya.
USB-C memungkinkan
vendor penyimpanan untuk membuat bus-powered (ada adaptor daya yang terpisah
diperlukan) hard drive eksternal kapasitas yang jauh lebih besar, karena
memberikan daya yang cukup untuk menjalankan satu atau bahkan beberapa desktop
hard drive.
USB tipe
C juga memungkinkan untuk menggunakan port bi-directional, sehingga
selain pengisian perangkat periferal, jika memungkinkan, sebuah perangkat
periferal juga bisa mengisi perangkat host. USB tipe C ini juga secara
signifikan akan mengurangi jumlah kabel yang diperlukan untuk membuat perangkat
kerja.
4.
Kabel USB
Kabel USB jika
dibuka akan terlihat ada 4 warna, yaitu merah, putih, hijau dan hitam. Kabel berwarna merah dan hitam berfungsi sebagai power/arus listrik. Kabel berwarna putih dan hijau berfungsi untuk
membawa/mentransfer data. Dalam acuan baku ditentukan
persyaratan yang sangat ketat untuk kabel USB, tidak sembarang kabel bisa
dipakai, lebih-lebih untuk USB dengan kecepatan transfer data penuh sampai 2
Mega bps. Sehingga kabel USB selalu dijual dalam bentuk sudah jadi, ujung yang
satu terpasang konektor type A dan ujung yang satunya terpasang konektor type
B.
5.
Fungsi PIN USB
Standar warna PIN
USB adalah sebagai berikut :
Nomor PIN
|
Warna Kabel
|
Fungsi
|
1
|
Merah
|
Vbus (+5V)
|
2
|
Putih
|
D-
|
3
|
Hijau
|
D+
|
4
|
Hitam
|
Ground
|
USB mempunyai
empat pin. Dua pin untuk power dan dua pin untuk jalur data. Pin 1 sebagai
penyuplai power dengan tegangan +5 Volt DC, sedangkan untuk Ground-nya ada di
Pin 4. Sehingga kombinasi dari kedua pin ini adalah tenaga/power, misalkan
untuk charger ponsel, dan lain-lain. Sedangkan Pin 2 dan 3 untuk mengirim dan
menerima data.
6.
Prinsip Kerja USB
Ketika host
(komputer) mencatu perangkat USB, host mendata perangkat yang terhubung ke bus
USB dan menyiapkan alamat memori untuk masing-masing perangkat tersebut. Proses
tersebut disebut enumerasi.
Perangkat USB
tersebut juga langsung diinisialisasi oleh host ketika terhubung ke bus USB.
Host juga mencoba mencari dan memilihkan tipe transfer data apa yang cocok
untuk perangkat tersebut, sebagai contoh :
a.
Interrupt, untuk perangkat yang
hanya memerlukan transfer data kecil, seperti mouse dan keyboard.
b.
Bulk, untuk perangkat yang
memerlukan transfer data yang besar, seperti printer.
c.
Isochronous, untuk perangkat yang
memerlukan transfer data dua arah dan memerlukan resolusi tinggi, seperti
speaker dan webcam.
Host dapat juga
mengirim perintah dan mendata parameter-parameter yang diperlukan dengan
menggunakan control packet, setelah perangkat di data oleh host kemudian
mengatur total bandwidth yang diperlukan oleh perangkat yang menggunakan mode
isochronous dan interrupt.
Perangkat dengan
mode transfer data tersebut dapat menggunakan sampai 90% dari total 480 Mbps
yang disediakan port USB. Setelah 90% bandwidth tersebut dipakai, host akan
menolak akses ke perangkat isochronous dan interrupt yang lain. Control Packet
dan paket untuk transfer data tipe bulk kemudian menggunakan total bandwidth
yang tersisa tersebut (sedikitnya 10%).
USB membagi
bandwidth yang tersisa dalam betuk frame-frame, host kemudian mengontrol
frame-frame tersebut. Frame mengandung 1500 byte yang terbentuk setiap
milidetik dalam frame, perangkat dengan mode transfer data isochronous dan
interrupt mendapatkan jatah bandwidth tersendiri sesuai dengan kebutuhan
bandwidth perangkat tersebut.
7. Sinyal USB
Kabel USB terdiri
dari 4 utas kabel ditambah konduktor pembungkus kabel, seperti pelindung yang
biasanya dijumpai dalam kabel audio. Kabel no 1 digunakan untuk menyalurkan sumber
daya dengan tegangan 5 Volt, jika diperlukan pealatan USB boleh mengambil daya
dari saluran ini dan tidak boleh lebih dari 100 mA. Komputer yang dilengkapi
dengan kemampuan USB, wajib menyediakan daya sebesar 100 mA untuk keperluan
ini. Peralatan USB yang memerlukan daya lebih dari ketentuan tersebut di atas,
harus menyediakan sendiri sumber daya untuk keperluan kerja peralatan tersebut.
Kabel no 4 adalah
ground sebagai saluran balik sumber tegangan 5 Volt. Kabel no 2 dan 3 dipakai
untuk pengiriman sinyal. Kabel no 2 bernama D- dan kabel no 3 bernama D+,
tegangan pada kedua saluran ini berubah antara 0 Volt dan 3.3 Volt. Sinyal
digital yang dikirim melalui dua saluran ini dikatakan sebagai “different signal”, artinya sinyal
digital ‘0’ atau ‘1’ tidak dinyatakan dengan besarnya tegangan pada saluran
tersebut terhadap ground, seperti halnya sinyal digital yang dipakai dalam IC
TTL (Transistor Transitor Logic) atau
dalam saluran RS232.
Sinyal digital
dinyatakan dengan perbedaan tegangan antara dua kabel tersebut. Jika tegangan
pada saluran D+ lebih tinggi dari tegangan pada saluran D-, maka informasi yang
dikirimkan adalah sinyal digital ‘1’, sebaliknya sinyal digital ‘0’ dinyatakan
dengan tegangan pada D+ < tegangan pada D-.
Full Speed Device
with pull up resistor connected to D+
Low Speed Device
with pull up resistor connected to D-
Untuk membedakan kecepatan transmisi data, pada saluran peralatan USB dipasangkan tahanan ke +3.3 Volt dengan cara yang berlainan. Pada peralatan USB kecepatan rendah pada saluran D- dipasangkan tahanan ke +3.3 Volt, atau dalam keadaan tidak ada pengiriman informasi, saluran ini dalam keadaan ‘0’. Untuk peralatan USB kecepatan penuh, tahanan tersebut dihubungkan pada saluran D+, sehingga dalam keadaan tidak ada pengiriman data saluran ini dalam keadaan ‘1’.
8.
Kelebihan dan Kekurangan USB
a.
Kelebihan USB
1)
Komputer bisa diposisikan menjadi
sebuah host.
2)
Lebih dari 127 perangkat dapat
tersambung ke komputer secara langsung maupun menggunakan hub USB.
3)
Kabel USB yang digunakan secara
langsung bisa mencapai 5 meter, sedangkan jika menggunakan perangkat hub bisa
mencapai 30 meter.
4)
Perangkat USB bersifat “hot swappable” artinya perangkat
keras yang sudah menggunakan port USB bersifat plug and play.
5)
Mendukung 3 tipe kecepatan,
yaitu low, full dan high speed.
6)
Adanya powerdown (suspend), apabila
tidak digunakan, secara otomatis, peralatan USB akan mengalami
suspend, sehingga konsumsi daya bisa lebih kecil.
7)
USB mensuply daya ke peralatan USB
dengan arus sebesar 500 mA. Sehingga apabila
sebuah peralatan memerlukan daya sebesar 500 mA,
maka peralatan tersebut tidak memerlukan tambahan daya.
8)
USB bersifat multiplatform,
yaitu mendukung hampir semua sistem operasi.
b.
Kekurangan USB
1)
Panjang kabel untuk koneksi ke USB
relatif pendek apabila dibandingkan interface lain.
2)
Tidak cocok untuk periferal dengan
bandwith tinggi.
3)
Membutuhkan Windows 98 ke atas
untuk kompatibilitas secara penuh.
4)
Kemampuan mentransfer data masih
relatif rendah, sekitar 12 Mbps.
D.
Bluetooth
1.
Pengertian Bluetooth
Bluetooth
adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam
pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM
(Industrial, Scientific and Medical)
dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas. Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir
sama dengan card yang digunakan untuk Wireless
Local Area Network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE
802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih
pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
2.
Perkembangan Bluetooth
Bluetooth dalam
perkembangannya telah melakukan banyak perubahan mulai dari v1.0 sampai v4.0.
versi awal yaitu v1.0 dan v1.0B mengalami kegagalan karena perangkat dan
teknologi yang belum begitu banyak digunakan.
a.
Bluetooth versi 1.1 dan 1.2
Bluetooth v1.1
·
Dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR)
transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process).
·
Keamanan pengguna tidak terjamin
·
Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan.
Bluetooth v1.2
·
Mengalami
kesuksesan untuk teknologi wireless. Versi ini memiliki kecepatan
721 Kbit/s.
·
Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk
melindungi pengguna dari identity
snooping (pengintai) maupun tracker.
·
Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun
tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat
menggunakannya.
·
Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan
memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak
orang di dalam hopping sequence.
b.
Bluetooth versi 2.0 + EDR
Bluetooth v2.0 +
EDR ini diperkenalkan pada tahun 2004. Versi ini menggunakan teknologi Enchanced Data Rate (EDR) yang
medukung kecepatan transfer data hingga 3Mbit/s, meskipun pada prakteknya
kecepatan hanya 2,1 Mbit/s.
·
Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada
channel ini bisa digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh
berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth
secara simultan.
·
Tidak dienkripsinya informasi yang
bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan
laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat
dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.
·
Koneksi berkecepatan tinggi.
·
Multiple speeds level.
c.
Bluetooth versi 2.1 + EDR
Setelah 3 tahun
peluncuran v2.0 + EDR, SIG meluncurkan Bluetooth v2.1 + EDR yang mendukung
penuh kompabilitas terhadap versi sebelumnya. Dengan menggunakan
teknologi Secure Simple Pairing
(SSP) yang meningkatkan kemampuan pengiriman dan penerimaan sinyal antar
perangkat. Versi 2.1 juga memperkenalkan fitur Extended Inquiry Response (EIR) yang memberikan informasi
sebelum pairing dengan perangkat lain. Teknologi ini memungkinkan penyaringan
yang lebih baik sehingga dapat menghemat penggunaan daya.
d.
Bluetooth versi 3.0 + HS
Bluetooth v3.0 + HS
diperkenalkan pada 21 April 2009 yang mempunyai kecepatan hingga 24 Mbit/s.
Pada versi 3.0 + Hs ini link Bluetooth hanya digunakan
untuk pairing dan mpembentukan jalur akses data, sementara pengiriman
dan penerimaan data menggunakan link wireless 802.11 (seperti wifi). Fitur baru
dari v3.0 + Hs ini adalah Alternate
MAC/PHY (AMP) yang memberikan dukungan link 802.11 untuk transfer data
lebih cepat. (HS pada versi ini merupakan singkatan High Speed yang melalui penggunaan link 802.11).
e.
Bluetooth versi 4.0
Pada versi 4.0 ini
teknologi dengan penggunaan daya rendah menjadi bahasan utama. Bluetooth Low Energy (BLE) adalah
teknologi terbaru yang terdapat di v4.0 ini. Dengan konsumsi daya yang kecil,
waktu pemakaian yang lebih lama, biaya produksi yang rendah, jangkauan yang
lebih besar serta kecepatan hingga 1Mbit/s mejadi keunggulan Bluetooth v4.0
ini. BLE tidak digunakan pada semua perangkat oleh karena itu Bluetooth v4.0
menggunakan teknologi Dual Mode, yaitu mengaktifkan dua tipe wireless. Koneksi
wireless Bluetooth Classic yang masih banyak digunakan pada perangkat yang ada
dan BLE sebagai standar baru penggunaan koneksi wireless.
3.
Fungsi Bluetooth
Bluetooth mempunyai
beberapa fungsi pada sebuah komputer, yaitu:
a.
Mengirimkan dan mentransfer file
b.
Mencetak dokumen dengan
menggunakan wireless printer
c.
Menggunakan mouse wireless
d.
Menggunakan perangkat audio
Bluetooth handsfree dan headphone
e.
Konektivitas wireless speaker
f.
Sebagai Modem
4.
Protokol Bluetooth
Protokol - protokol
bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi - aplikasi dengan
menggunakan teknologi bluetooth. Layer - layer bawah pada stack protokol
bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk
pengembangan protokol yang lebih lanjut. Secara
fungsional Bluetooth dibagi menjadi beberapa protokol lapisan, yaitu:
a.
Bluetooth Radio
Bluetooth
radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth. Sistem radio bluetooth
mengatur penggunaan spektrum frekuensi yang digunakan oleh Transmitter
perangkat bluetooth, dimana sistem bluetooth beroperasi pada spektrum 2.4 GHz
yang disebut industrial, scientific dan medical (ISM) band. Spasi kanal yang
digunakan adalah 1MHz pada spektrum 2400 – 2483,5 MHz dan untuk menghindari
terjadinya perubahan regulasi tiap negara maka dibutuhkan Lower Guard Band
(LGB) 2 Mhz dan Upper Guard Band (UGB) 3,5 MHz.
b.
Baseband
Baseband
merupakan lapisan yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit
Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread spectrum yang
mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah
ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk
sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooth
yang berbeda. Pada level baseband, ketika dua perangkat sudah terhubung oleh
link bluetooth, satu perangkat bertindak sebagai master dan yang lain bertindak
sebagai slave. Sebuah master dapat berhubungan sekaligus dengan 7 buah active
slave dan dapat juga berhubungan sampai dengan 255 parked slaves. Beberapa
slave yang terhubung dengan sebuah master dinamakan piconet. Unit baseband atau
disebut link control unit, adalah perangkat keras yang memfasilitasi hubungan
RF diantara perangkat bluetooth.
c.
Link Manager Protocol
(LMP)
Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek
security seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan
pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.
d.
Pustaka Application Program Interface (API)
API merupakan
modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host
dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada. Contohnya adalah PPP
(pada TCP/IP) dan OBEX (pada Inframerah).
e.
Logical Link Control and
Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP ini
merupakan otak dari sistem Bluetooth. Fungsinya adalah untuk mengatur
aspek tingkat tinggi dari masing-masing koneksi misalnya siapa sedang terhubung
dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat
performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga
bertanggung jawab terhadap proses konversi format data yang timbul antara
berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah.
L2CAP ini diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik
dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sistem Bluetooth.
Protocol Layer
|
Protocols in the stack
|
Bluetooth Core Protocols
|
Baseband, LMP, L2CAP, SDP
|
Cable Replacement Protocol
|
RFCOMM
|
Telephony Control Protocols
|
TCS Binary, AT-commands
|
Adopted Protocols
|
PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal,
IrMC, WAE
|
Tabel:
Protokol-protokol dan layer-layer di stack protokol bluetooth
5.
Prinsip Kerja Bluetooth
Bluetooth
beroperasi pada frekuensi 2,45 gigahertz (tepatnya antara 2,402 dan 2.480 GHz).
Pita frekuensi ini telah disisihkan oleh kesepakatan internasional untuk
penggunaan perangkat industri, ilmiah, dan medis (ISM - industrial, scientific and medical).
Protokol bluetooth
menggunakan sebuah kombinasi antara circuit
switching dan packet switching.
Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron
simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data
asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara
sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s
asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan
57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan
kecepatan 433,9 kb/s.
Sebuah perangkat
yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk
melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter
(~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.
Sistem bluetooth
terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control,
Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice code
sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras
radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan
aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup,
autentikasi dan konfigurasi.
Gambar: Blok fungsional sistem bluetooth.
Gambar: Proses distribusi aliran data dari antena sampai host pada
teknologi bluetooth
6. Komunikasi RF Pada Spektrum Frekuensi 2.4 GHz
Sistem Bluetooth
bekerja pada frekuensi 2.402 GHz sampai 2.480 GHz, dengan 79 kanal RF yang
masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem TDD (Time-Division Duplex). Secara global
alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara
pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan
berbeda.
Penggunaan
spektrum frekuensi 2.4 GHz secara global belum diatur. Namun ada beberapa
persyaratan yang harus diikuti dalam penggunaannya. Hal ini meliputi:
·
Spektrum dibagi menjadi 79 kanal
frekuensi
·
Bandwidth dibatasi sampai 1 MHz
per kanal.
·
Penggunaan frekuensi hopping dalam
metode pengiriman datanya.
·
Interferensi harus dapat diatasi
dan ditangani dengan baik.
Komunikasi RF
banyak menggunakan spektrum frekuensi ini, seperti HomeRF (sebuah spesifikasi
untuk komunikasi RF dalam lingkungan perumahan), dan juga IEEE 802.11 yang
menggunakan spektrum ini untuk spesifikasi dari teknologi Wireless LAN. Oven
microwave juga beroperasi dalam range frekuensi ini, karena spectrum frekuensi
ini belum dilisensikan, maka banyak teknologi yang menggunakannya, sehingga
radio interferensi sangat memungkinkan untuk terjadi. Oleh karena itu
persyaratan dan pengalamatan mutlak diperlukan bagi teknologi yang menggunakan
spektrum 2.4 GHz ini.
Komunikasi
bluetooth didesain untuk memberikan keuntungan yang optimal dari tersedianya
spektrum ini dan mengurangi interferensi RF. Semuanya itu akan terjadi karena
bluetooth beroperasi menggunakan level energi yang rendah.
7. Fungsi Security
Bluetooth
dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara
aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang
disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
·
Enkripsi data.
·
Autentikasi user
·
Fast frekuensi-hopping (1600
hops/sec)
·
Output power control
Fitur-fitur
tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/
radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang
lebih tinggi seperti password dan PIN.
8.
Kelebihan dan Kekurangan
Bluetooth
a.
Kelebihan Bluetooth
1)
Media komunikasi yang praktis
karena tidak membutuhkan kabel
2)
Dapat melakukan sinkronisasi data
dari perangkat mobile dengan komputer atau laptop
3)
Transfer file secara gratis
4)
Sinyal bluetooth dapat menembus
dinding, kotak, kayu dan lain- lain
5)
Dapat melakukan hal-hal yang dapat
dilakukan oleh kabel data
·
Sikronisasi database seperti
kontak, pesan, dsb dengan komputer
·
Sebagai media transfer paket data
pada modem
6)
Jangkauan lumayan luas yaitu
sampai radius 10m selama tidak ada gangguan elektromagnetis di sekitar area
transfer
7)
Dapat dimanfaatkan untuk
multiplayer pada game-game tertentu
b.
Kekurangan Bluetooth
1)
Jarak komunikasi terbatas
2)
Menggunakan frekuensi yang sama
dengan sinyal wifi
3)
Banyak virus yang tersebar melalui
media bluetooth
4)
Kecepatan transfer tidak stabil
karena tergantung dari perangkat pengirim dan penerima
E.
I/O Interface
1. Pengertian I/O Interface
I/O interface adalah
peralatan yang dimana informasi dapat masuk dan keluar dari perangkat
seperti komputer. Dalam komputasi input output adalah komunikasi antara system
pengolahan informasi dan dunia luar. Input adalah sinyal atau data yang
diterima oleh system dan output adalah sinyal atau data yang dikirim dari
itu.
2.
Fungsi I/O Interface
Fungsi dari I/O
interface, yaitu:
•
Penyedia
status piranti I/O bagi CPU
•
Memiliki
kemampuan interupsi / DMA
•
Mentransfer
instruksi CPU ke piranti
•
Sebagai buffer storage data transfer
•
Melakukan
pengujian kesamaan data
•
Mengkonversi data paralel ke
serial, Encoding karakter F1, F2, BACKSPACE, DELETE dan
lain-lain
•
Menyediakan
sinyal status operasi
3. Komponen I/O
Komponen
input/ouput merupakan suatu rangkaian masukan atau keluaran dengan berbagai
macam bentuk dan karakter yang berbeda-beda serta bekerja dengan level tegangan
yang bervariasi. Komponen input/ouput agar dapat bekerja dan berhubungan dengan
mikroprosesor dilengkapi dengan rangkaian antar muka (interface). Rangkaian
interface dapat diartikan sebagai rangkaian penghubung yang menghubungkan antara
komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, sehingga dapat dilakukan
transfer data antara komponen-komponen tersebut. Ini dapat dibangun atau dirancang
dengan rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak (program).
Dalam proses
interfacing antara sistem mikroprosesor dengan piranti luar dibutuhkan beberapa
fungsi seperti, data buffering, address decoding, command decoding,
status decoding, dan sistem control dan timing. Semua ini dibutuhkan
untuk mensinkronikasikan kerja sistem supaya sinergi. Karena tanpa pengendali
dan sinkronisasi menyebabkan berbagai masalah akan timbul dalam proses
input/output. Masalah-masalah ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan
operasi, perbedaan level sinyal atau tegangan yang dibutuhkan, keanekaragaman
peripheral dan berbagai karakternya, dan stuktur sinyal yang kompleks. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu bagian input/output yang sesuai. Komunikasi antara
komponen I/O dengan mikroprtosesor tidak jauh berbeda antara komunikasi memori
dengan mikroprosesor, hanya pada I/O prosesnya lebih kompleks dari pada memori.
Dibawah ini digambarkan hubungan antara mikroprosesor dengan komponen
input/output dan peripheral.
Gambar: Diagram blok hubungan
mikroprosesor dengan komponen I/O dan peripheral
4. I/O Device
Perangkat I/O
dapat dibedakan berdasarkan :
a.
Sifat aliran data
Berdasarkan aliran
data dibedakan menjadi :
1)
Perangkat berorientasi blok (block-oriented devices)
Menyimpan informasi
dan menukarkan (menerima/mengirim) informasi sebagai blok-blok berukuran tetap.
Tiap blok mempunyai alamat tersendiri. Ukuran blok dapat beragam antara 128 s/d
1024 byte.
Ciri utamanya adalah
: dimungkinkan membaca/menulis blok-blok secara independent, yaitu dapat
membaca atau menulis sembarang blok tanpa harus melewati blok-blok lain.
Contohnya : disk,
tape, CD ROM, Optical disk
2)
Perangkat berorientasi karakter (character-oriented devices)
Mengirim atau
menerima karakter dan tanpa peduli membentuk suatu struktur blok, not
addresable dan tidak mempunyai operasi seek.
Contohnya :
terminals, line printer, punch card, network interfaces, pita kertas, mouse
b.
Sasaran komunikasi
Berdasarkan
sasaran komunikasi dibedakan menjadi :
1)
Perangkat yang terbaca oleh
manusia (human readable device)
Perangkat yang
cocok untuk komunikasi dengan manusia. Contoh:
VDT (Video Display Terminal) terdiri dari monitor, keyboard, mouse, dan
lain-lain.
2)
Perangkat yang terbaca oleh mesin
(machine readable device)
Perangkat yang
cocok untuk komunikasi dengan perangkat elektronik. Contoh: disk, tape, sensor,
controller, aktuator.
3)
Komunikasi
Perangkat yang
cocok untuk komunikasi dengan perangkat jarak jauh. Contoh: modem.
5.
Metode Operasi Sistem I/O
a.
I/O Terprogram
Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O.
CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara
langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan
monitoring perangkat.
Karakteristik:
1)
Program tersebut digunakan untuk
memulai, mengarahkan dan menghentikan operasi operasi I/O.
2)
Membutuhkan sejumlah perangkat keras
(register) yaitu:
·
Register status, berisi status
piranti I/O dan data yang akan dikirimkan.
·
Register buffer, menyimpan data sementara sampai CPU siap menerimanya.
·
Pointer buffer, menunjuk ke lokasi
memori di mana sebuah karakter harus
ditulis atau dan
mana karakter tersebut harus dibaca.
·
Counter data, tempat penyimpanan
jumlah karakter dan akan berkurang nilainya jika karakter ditransfer.
3)
Membutuhan waktu proses yang lama dan tidak efisien dalarn
pemanfaatan CPU.
Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai
dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat
proses operasinya.
b.
I/O Interupsi (Demand Driven)
Driven
I/O memungkinkan proses tidak membuang-buang waktu. Prosesnya adalah CPU
mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah-perintah
lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan
padanya maka akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Karakteristik:
1)
Lebih efisien dalam pemanfaatan
CPU, karena tidak harus menguji status dari piranti.
2)
Interupsi dapat berasal
dari piranti I/O
Interupsi
perangkat keras misalnya: timer, memori, power supply.
Interupsi perangkat
lunak misalnya: overflow,
opcode/data yang ilegal,
pembagian dengan nol.
Dalam teknik ini
kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah
dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah
kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa
perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
c.
Direct Memory Access (DMA)
DMA berfungsi
membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan I/O device. Saat
pemroses ingin membaca atau menulis data, pemroses memerintahkan DMA Controller
dengan mengirimkan informasi berikut :
a.
perintah penulisan / pembacaan
b.
alamat I/O device
c.
awal lokasi memori yang ditulis /
dibaca
d.
jumlah word / byte yang ditulis /
dibaca
Setelah mengirimkan
informasi itu ke DMA Controller, pemroses dapat melanjutkan kerja lain.
Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke DMA. DMA mentransfer seluruh data yang
diminta ke / dari memori secara langsung tanpa melewati pemroses. Ketika
transfer data selesai, DMA mengirimkan sinyal interupsi ke pemroses. Pemroses
hanya dilibatkan pada awal dan akhir transfer data.
Operasi transfer
antara perangkat dan memori utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA, lepas dari
pemroses dan hanya melakukan interupsi bila operasi telah selesai.
Keuntungan DMA :
a.
peningkatan kinerja prosesor atau
I/O
b.
meminimasikan over head
6. Metode Pengaksesan Sistem I/O
Terdapat dua macam
metode pengaksesan sistem I/O yang tertuang dalam instruksi I/O, yaitu:
1)
Memory-mapped I/O
Piranti I/O
dihubungkan sebagai lokasi
memori virtual dimana port I/O
tergantung memori utama.
Karakteristik:
·
Port I/O dihubungkan ke bus
alamat.
·
Piranti input
sebagai bagian memori
yang memberikan data ke bus data. Piranti output sebagai bagian memori
yang memiliki data yang tersimpan di dalamnya.
·
Port I/O menempati lokasi tertentu
pada ruang alamat dan diakses seolah-olah adalah lokasi memori.
Keuntungan
memory-mapped I/O adalah efisien dalam pemrograman, namun memakan banyak ruang
memori alamat.
2)
Isolated I/O
Piranti I/O
dihubungkan sebagai lokasi terpisah dengan lokasi memori, dimana port I/O tidak tergantung pada memori
utama.
Karakteristik:
·
Port I/O tidak tergantung memori
utama.
·
Transfer informasi dilakukan di
bawah kendali sinyal kontrol yang menggunakan instruksi INPUT dan OUTPUT.
·
Operasi I/O tergantung sinyal
kendali dari CPU.
·
lnstruksi I/O mengaktifkan baris
kendali read/write pada port I/O, sedangkan instruksi memori akan mengaktifkan
baris kendali read/write pada memori.
·
Ruang memori dan ruang alamat I/O
menyatu, sehingga dapat memiliki alamat yang sama.
Kelebihan dan
kekurangan:
·
I/O mapped I/O Iebih cepat dan
efisien, karena lokasi I/O terpisah dengan lokasi memori.
·
I/O mapped I/O mempunyai
keterbatasan jumlah instruksi yang dapat digunakan untuk operasi I/O.
7.
Transfer Data
Transfer data
perangkat input/output terdapat dua macam yaitu, format transfer dan mode
transfer.
a.
Format Transfer
·
Paralel : semua bit pada karakter
dikirim secara bersamaan dalam batas waktu tranmisi tertentu.
·
Serial : data dikirim secara
berurutan dalam satu baris komunikasi tunggal, sehingga antara pengirim dan
penerima harus membagi batas waktu pengiriman karakter menjadi beberapa sub
interval pengiriman.
Transfer paralel
lebih cepat karena memiliki saluran tranmisi yang banyak, tapi tidak bias
diterapkan pada jarak yang terlalu panjang, karena dapat terjadi interfensi
anatar saluran.
b.
Mode Transfer
·
Synchronous
Merupakan mode komunikasi
serial yang pengiriman tiap bit data dilakukan dengan menggunakan clock
sinkronisasi.
·
Asynchronous
Sistem komunikasi
tidak menggunakan clock, tetapi menggunakan baudrate yang telah disepakati oleh
masing-masing sistem yang akan berkomunikasi
8.
Prinsip Software I/O
Ide Dasar :
mengorganisasikan software dalam beberapa layer dimana level bawah
menyembunyikan akses/kepelikan hardware untuk level diatasnya. Level atas
membuat interface yang baik ke user.
Tujuan Software
I/O:
a.
Konsep dalam desain software I/O
b.
Penamaan yang seragam/Uniform Naming
c.
Penanganan kesalahan/Error Handling
d.
Synchronous (blocking) vs Asynchronous (Interrupt
Driver) transfer
e.
Sharable vs Dedicated Device
Tujuan
diatas dapat dicapai dengan memisahkan software I/O menjadi 4 layers, yaitu :
a.
Interrupt Handler
Interrupt harus
disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya. Device driver di blok saat
perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi. Ketika interupsi terjadi,
prosedur penanganan interupsi bekerja agar device driver keluar dari state
blocked.
b.
Device Drivers
Seluruh kode device
dependent terletak di device driver. Tiap device driver menangani satu tipe /
satu kelas device. Tugas dari device driver untuk menerima permintaan abstrak
dari software device independent diatasnya dan melakukan layanan sesuai
permintaan / mengeksekusinya.
c.
Device-Independent I/O Software
I/O
device-independent adalah : software I/O yang tak bergantung pada perangkat
keras.
Fungsi dari
software I/O device-independent yang biasa dilakukan :
1)
Interface seragam untuk seluruh
device-driver
2)
Penamaan device
3)
Proteksi device
4)
Memberi ukuran blok device agar
bersifat device-independent
5)
Melakukan Buffering
6)
Alokasi penyimpanan pada blok
devices
7)
Alokasi dan pelepasan dedicated
devices
8)
Pelaporan kesalahan
d.
User-Space I/O Software
Sebagian
besar software I/O berada di dalam sistem operasi yang di link dengan user
program. System call termasuk I/O, biasanya dalam bentuk prosedur (library
procedures). Contoh : count = write (fd, buffer, nbytes). I/O prosedur dengan
level lebih tinggi. Contoh: printf (memformat output dahulu kemudian
panggil write).
No comments:
Post a Comment