BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Teknologi akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Android lahir sebagai salah satu produk
dari kemajuan teknologi. Walau bisa dikatakan umur sistem operasi (OS) Android
baru berusia 13 tahun, namun dibandingkan dengan iOS (sistem operasi dari Apple),
OS Android sudah bisa mengimbangi
popularitas iOS. Menurut NetMarketShare
(Januari 2016), pangsa pasar
global Android bulan Desember 2015 mencapai
57,29%. Angka itu naik dari bulan November yang memperoleh 52,61%. iOS juga
mengalami peningkatan dengan perolehan persentase 35,43%. Angka itu naik dari
bulan November yang memperoleh persentase 34,88% dari pangsa pasar dunia.
Sedangkan Windows Phone mengalami penurunan pada akhir tahun ini. Pangsa pasar handset yang mengadopsi
sistem operasi mobile besutan Microsoft tersebut turun dari
3,14% di bulan November, menjadi 2,58% di akhir tahun ini. Sementara untuk Java ME pada bulan Desember 2015 memperoleh persentase 1,85%, angka
itu naik dari bulan November yang memperoleh persentase 1,76%. Symbian mempunyai nasib yang sama dengan
Windows Phone yaitu mengalami penurunan dari bulan
November yang mendapat persentase 1,89% menjadi 1,70% pada Desember 2015.
Dari data menurut NetMarketShare terlihat sebagian besar orang di dunia menggunakan OS Android, namun banyak
pula dari pengguna android tersebut
yang tidak dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam android, seperti melakukan “root”, meng-custom ROM (Random Access
Memory), dan lainnya dengan alasan takut rusak atau garansi
menjadi hilang. Padahal bila dilakukan dengan benar semua akan baik-baik saja. Berkat fiturnya yang selalu update, tidak heran keberadaan android
mencuri perhatian para penggunanya. Dengan segala kemudahan akses yang
diberikan sistem operasi android maka
tidak mengherankan apabila android
kini menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang akan dibahas dalam karya
ilmiah ini adalah:
1.
Apa definisi Android?
2.
Bagaimana perkembangan
versi OS Android?
3.
Bagaimana kelebihan
dan kekurangan dari OS Android?
4.
Bagaimana akses “ROOT” pada Android?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah:
1.
Mendeskripsikan definisi
Android.
2.
Mendeskripsikan perkembangan
versi OS Android.
3.
Mendeskripsikan
kelebihan dan kekurangan OS Android.
4.
Mendeskripsikan lebih
lanjut mengenai akses “ROOT” pada Android.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Android
Android
diawali pada bulan Juli 2005 ketika Google membeli sebuah perusahaan kecil
bernama Android Inc. yang
berkedudukan di Palo Alto, California, Amerika Serikat (Winarno, 2010:7). Andy
Rubin adalah co-founder dari Android Inc. yang sekarang menjabat
sebagai Director of Mobile Platforms
di Google (Pradana, 2013:2).
Menurut Winarno
(2010:1) Android adalah sebuah sistem
operasi (OS) yang bersifat open source (terbuka) yang dikembangkan
oleh Google Inc. bersama
perusahaan-perusahaan lain yang bergabung ke dalam Open Handset Alliance (termasuk Intel, Nvidia, dan Texas
Instruments) sejak tahun 2007.
Menurut Triadi
(2013:2) Android adalah OS dengan bentuk open source, OS ini dapat
terus dikembangkan dan memiliki evolusi yang sangat cepat sesuai dengan
pertambahan jumlah aplikasi. Android
bisa dikatakan jawaban dari keberagaman masyarakat saat ini, mengingat mereka
mempunyai berbagai kebutuhan dan pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu
bersamaan.
Menurut Pradana
(2013:2) Android itu bukanlah sejenis
merk handphone atau smartphone tertentu. Android itu ibarat sistem operasi di
komputer atau laptop, hanya saja pada awalnya android ditujukan untuk perangkat mobile. android adalah sebuah platform
untuk perangkat bergerak yang menggunakan kernel
Linux.
Berdasarkan
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa android
merupakan sistem operasi terbuka (open source)
untuk perangkat bergerak yang menggunakan kernel
Linux. Android dikembangkan oleh
Google Inc. bersama berbagai
perusahaan besar yang bergabung ke dalam Open
Handset Alliance (OHA).
B.
Perkembangan Versi OS Android
Berdasarkan
OHA, Google Inc. telah
mengeluarkan 12 versi OS Android yang nantinya akan terus
berkembang. Dari 12 versi sistem operasi itu adalah:
1.
Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi
dengan
pembaruan estetis pada aplikasi,
jam alarm,
voice search (pencarian
suara), pengiriman
pesan dengan gmail, dan pemberitahuan email.
2.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada
pertengahan Mei 2009, Google merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan
termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan
merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke YouTube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung
secara otomatis ke headset Bluetooth,
animasi layar, dan keyboard pada
layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
3.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut
(versi 1.6) dirilis pada September 2009 dengan menampilkan proses pencarian
yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri
yang memungkinkan pengguna untuk menyeleksi foto. Versi ini telah mampu
diintegrasikan dengan CDMA/EVDO, 802.1x,
VPN, Gestures, kemampuan dial kontak secara cepat dan text-to-speech engine.
4.
Android versi 2.1 (Eclair)
Pada
Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel android
dengan versi 2.1 (Eclair), perubahan
yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,
peningkatan Google Maps 3.1.2,
perubahan UI dengan browser baru dan
dukungan HTML5, daftar kontak yang
baru, dukungan flash untuk kamera 3,2
MP, digital zoom, dan Bluetooth 2.1.
5.
Android versi 2.2 (Froyo)
Pada
Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan
umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan
aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 java script engine yang dipakai Google Chrome yang dapat mempercepat
kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel,
dan kemampuan auto update dalam
aplikasi Android Market.
6.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada Desember 2010,
Android
versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan dari android
versi ini antara lain peningkatan
kemampuan permainan (gaming),
peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka
(user
interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization,
headphone virtualization, dan bass boost),
dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera
yang lebih dari satu.
7.
Android versi 3.0 (Honeycomb)
Pada Mei
2011, Android versi 3.0 (Honeycomb) diluncurkan. Melihat perkembangannya, android versi ini lebih ditujukan untuk
mengoptimalkan sistem operasi tablet, atau lebih tepatnya untuk tablet PC. Honeycomb
juga mendukung multi prosesor dan
juga akselerasi perangkat keras (hardware)
untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.
8.
Android versi 4.0 (Ice Cream
Sandwich)
Ice Cream Sandwich didesain untuk telepon ataupun tablet. Android Ice Cream Sandwich diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011,
membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru
termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan
penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan
fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan
menggunakan NFC.
9.
Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean juga diluncurkan pada acara Google I/O 9 Juli 2012. Android
versi ini membawa keunggulan dan fitur baru dibanding versi lawas, diantaranya
peningkatkan input keyboard, desain
baru fitur pencarian, UI yang baru
dan pencarian melalui Voice Search
yang lebih cepat. Versi ini juga dilengkapi Google Now yang dapat memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat
pula.
10.
Android versi 4.4 (Kitkat)
Android Kitkat
diluncurkan pada Oktober 2013. Berbagai fitur
yang di sediakan oleh OS Android KitKat
ini salah satunya adalah perbaikan sistem penyimpanan sementara pada pengunaan
memori, yang mana kinerja prosesor telah diminimalisir terhadap penyimpanan registry data sementara pada RAM dan secara langsung akan ditampung
oleh kapasitas memori internal yang tersedia, sehingga loading prosesor akan
terasa lebih ringan.
11.
Android versi 5.0 (Lollipop)
Android Lollipop diluncurkan pada Oktober 2014. Android Lollipop merupakan sebuah OS
yang memiliki banyak perubahan besar yang terjadi dari sejarah sistem operasi
android yang ada saat ini. Salah satu perubahan yang paling menonjol dalam
rilis Lollipop adalah user interface yang didesain ulang dan
dibangun dengan bahasa desain cross-platform
baru yang disebut sebagai "material
design".
12.
Android versi 6.0 (Marshmallow)
Android Marshmallow merupakan versi terbaru dari sistem operasi android yang diluncurkan pada Agustus
2015. Android
versi ini memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada pengguna karena ada
peningkatan dalam hal kinerja, daya tahan baterai, dan penggunaan RAM.
Berdasarkan
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Google Inc. telah
mengeluarkan 12 versi OS Android dan mempunyai
nama-nama yang unik yaitu dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf
awal berurutan sesuai abjad yaitu, Cupcake,
Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, dan Marshmallow. Versi Android tersebut akan terus berkembang
demi memberikan pelayanan yang lebih
memuaskan kepada pengguna android.
C.
Kelebihan dan
Kekurangan OS Android
Ada banyak kelebihan
yang ditawarkan oleh OS Android, terutama bagi pengguna smartphone untuk kegiatan sehari-hari. Menurut
Winarno (2010:3) kelebihan-kelebihan itu antara lain:
1.
Multitasking, android dapat menjalankan beberapa aplikasi sekaligus yang tidak
terbatas, baik dari aplikasi-aplikasi yang berasal dari bawaan sistem atau
tambahan dari Play Store (Android Market).
2.
Home screen informatif, android menyediakan tempat bagi widget-widget
notifikasi lain agar bisa tampil di home
screen. Cara ini memudahkan akses info lebih cepat daripada home screen di BlackBerry ataupun iPhone.
3.
Aplikasi yang lebih beragam, saat pertama kali menggunakan android, pengguna langsung disediakan puluhan
ribu aplikasi yang siap digunakan di Android
Market, baik yang bersifat gratis maupun berbayar.
4.
Android mengizinkan untuk
melakukan jailbreaking
yang bertujuan untuk memodifikasi sistem. Selain itu juga dapat melakukan
modifikasi pada ROM sistem jika tidak puas dengan tampilan standar android.
5.
Framework aplikasi yang
memampukan penggunaan ulang dan penggantian komponen dalam aplikasi android.
OS
Android juga mempunyai kekurangan, menurut
Nugrahanto (2013) kekurangan dari OS Android yaitu :
1.
Terhubung dengan internet,
android bisa dikatakan sangat
memerlukan koneksi internet yang aktif. Setidaknya harus ada koneksi internet
GPRS, agar perangkat siap untuk online
sesuai dengan kebutuhan.
2. Perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan versi resmi
dari Android.
3. Android Market kurang kontrol dari pengelola, kadang masih terdapat malware.
4.
Boros baterai, android lebih boros dibandingkan dengan OS yang lain. Hal ini disebabkan karena
memang OS ini banyak “process” di background yang mengakibatkan baterai cepat habis.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat
disimpulkan bahwa android memiliki
banyak kelebihan yaitu multitasking, home screen informatif, tersedianya aplikasi di Android Market, dapat memodifikasi
sistem, serta dapat mengganti komponen dalam aplikasi android. Sedangkan kelemahan dari OS Android yaitu harus
adanya koneksi internet, perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan
versi resmi dari Android, masih
terdapat malware, dan boros baterai.
D.
Akses Root pada Android
Fitur Android dapat lebih
ditingkatkan dengan melakukan Root Android.
Menurut Winarno (2010:126) root merupakan sebuah akses Super User yang memiliki hak akses penuh sampai ke seluruh sistem
yang dimiliki oleh operating system.
Jika dalam OS
Windows kita mengenal istilah User Administrator ataupun mengetikkan perintah sudo di terminal Linux.
Menurut Pradana
(2013:101) Root adalah mengganti
sistem operasi bawaan dari perangkat dengan custom
ROM (sistem operasi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki
kelebihan daripada ROM bawaan dari perangkat Android).
Berdasarkan
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Root yaitu sebuah akses Super User yang
memiliki hak akses penuh dalam sebuah OS sehingga
kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan setelah
mendapat hak akses.
Biasanya pada
kondisi awal pembelian perangkat android,
pembuat perangkat melakukan “penguncian” pengaturan pada perangkat. Salah satu
“penguncian” tersebut biasanya diterapkan pada bootloader android. Bootloader
adalah sederet kode program yang dieksekusi atau dijalankan sebelum sistem
operasi berjalan. Bootloader biasanya
menyediakan beberapa cara untuk menjalankan kernel
sistem operasi dan memiliki beberapa perintah khusus untuk melakukan debug atau modifikasi terhadap kernel sistem operasi. Jika rooting tetap dijalankan sebelum
melakukan unlock pada bootloader, sangat mungkin perangkat android akan menjadi brick. Jika proses unlock
dari bootloader sudah dilalui dengan
baik, barulah rooting dapat dilakukan
(Pradana, 2013:102).
Hal utama yang biasanya ingin dilakukan setelah
mendapatkan akses root adalah mengganti
sistem operasi bawaan dari perangkat dengan custom
ROM (sistem operasi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki
kelebihan daripada ROM bawaan dari perangkat android). Hal ini juga belum berarti bahwa ROM bawaan dari produsen
perangkat android itu kurang baik
jika digunakan, namun terkadang custom
ROM menawarkan fitur yang lebih daripada ROM bawaan. Fitur seperti Wireless Tethering, Wired Tethering,
uninstall crapware, overclock prosessor, dan install custom flash ROM dapat digunakan pada
android yang
sudah
diroot.
BAB III PENUTUP
Berdasarkan pembahasan mengenai
perkembangan OS Android diatas, sehingga dapat disimpulkan:
1.
Android merupakan
sistem operasi terbuka (open source)
untuk perangkat bergerak yang menggunakan kernel
Linux. Android dikembangkan oleh
Google Inc. bersama berbagai
perusahaan besar yang bergabung ke dalam Open
Handset Alliance (OHA).
2.
Google Inc. telah mengeluarkan 12 versi OS Android dan mempunyai nama-nama yang
unik yaitu dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf
awal berurutan sesuai abjad yaitu, Cupcake,
Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, dan Marshmallow. Versi Android tersebut akan terus berkembang
demi memberikan pelayanan yang lebih
memuaskan kepada pengguna android.
3.
Android memiliki
banyak kelebihan yaitu multitasking, home screen informatif, tersedianya aplikasi di Android Market, dapat memodifikasi
sistem, serta dapat mengganti komponen dalam aplikasi android. Sedangkan kelemahan dari OS Android yaitu harus
adanya koneksi internet, perusahaan perangkat kadang lambat mengeluarkan
versi resmi dari Android, masih
terdapat malware, dan boros baterai.
4.
Fitur android dapat lebih
ditingkatkan dengan melakukan Root,
yaitu sebuah akses Super User yang memiliki hak akses penuh dalam sebuah OS sehingga kita bisa melakukan
apa
saja yang kita inginkan setelah
mendapat hak akses.
DAFTAR PUSTAKA
NetMarketShare. 2015. https://www.netmarketshare.com/.
Diakses tanggal 10 Desember 2015, pukul 20:14 WIB.
Nugrahanto. 2013. “Makalah Sistem Operasi Android”. https://www.academia.edu/4962849/Makalah_SO_Android.
Diakses tanggal 14 Desember 2015, pukul 20:37 WIB.
OHA. 2015. http://www.openhandsetalliance.com/.
Diakses tanggal 10 Desember 2015, pukul 21:39 WIB.
Pradana, Pandu. 2013. Mengenal
Android Lebih Dekat. Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Triadi, Dendy. 2013. Bedah
Tuntas Fitur Android. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.
Winarno, Nurhadi, Nugroho. 2010. Let’s Android the World Panduan Praktis
Menguasai Sistem Android. Yogyakarta: Penerbit Paska Media Yogyakarta.